Rabu, 01 Mei 2013

Kuliah Lagi


Setelah lama ga nulis, akhirnya saya memutuskan untuk menulis kembali. meskipun belum terasa sebagai tulisan ilmiah, dngan mencoba semoga kedepannya menjadi lebih terasa. Seperti kata bu Mila "dengan belajar menulis dari sekarang, ketika akan membuat skripsi kedepannya akan menjadi lebih mudah" dan seperti kata Bapak Mukhlas "evidence itu sangat penting". dan menurut saya "try it, you won't be dissapointed" :)
Mata Kuliah Pertama perkuliahan DIV ini adalah Manajemen Stategik, dari namanya saja sudah membuat kening saya berkerut. untuk hal sederhana seperti game yang mempergunaka  "Stategi" saja saya lebih memilih menyerah, karena saya merasa selalu dicurangi (pendapat pribadi nih). namun saya akan memncoba meskipun sulit :)
Tugas pertama perkuliahan ini adalah tugas menjawab pertanyaan dari artikel Bapak porter, cekidot...
I.              Apa yang dimaksud oleh Porter bahwa beroperasi secara efektif  tidak tergolong sebagai suatu strategi
Maksud beroperasi secara efektif  tidak tergolong sebagai suatu strategi strategi menurut porter adalah penciptaan posisi yang khas dan bernilai yang mengikutsertakan beberapa aktifitas yang berbeda. Strategi menurut Porter haruslah berupa pemilihan dan penggunaan suatu set aktifitas yang berbeda dengan perusahaan lain untuk menghasilkan produk yang bernilai dan dapat diterima pasar. Sedangkan pada Operasi Secara Efektif yang terjadi adalah perusahaan-perusahaan melakukan aktifitas yang sama tetapi secara lebih baik dari pada saingannya misalnya melakukan ekspansi belanja modal untuk meningkatkan efisiensi, atau mengubah kultur pegawai. Karena tidak melakukan pemilihan pada set aktifitas yang berbeda Porter tidak menggolongkan OE sebagai suatu strategi. Contohnya, perusahaan bergerak di bidang keripik pisang bisa efektif karena mempergunakan teknik yang tepat contohnya dengan mempergunakan suhu tertentu sehingga bisa menghemat penggunaan minyak dan waktu penggorengan, imbasnya cost menurun sehingga harga bisa lebih murah.

II.             Apa yang dimaksud oleh Porter sebagai strategi generik? Apa contohnya?
Stategy generik merupakan langkah/cara yang berlaku umum untuk mencapai suatu keunggulan. Tiga alternatif strategi yang dikelompokkan oleh Porter sebagai Cost Leadership, Differentiation, dan Focus. Perusahaan dapat memilih untuk menekankan pada satu strategi dan mengorbankan yang lainnya tetapi tidak dapat menekankan pada ketiga alternatif strategi tersebut secara bersamaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Contoh
1.    strategi keunggulan biaya :
-       Perusahaan minyak sawit grup musimmas mempergunakan teknik vertikal (teknik pengolahan dalam hal pemanasannya) dalam pengolahan CPO (pabrik cpo) sehingga mampu menekan biaya dibandingkan dengan pesaingnya dan dari segi pembuatan pabrik lebih rendah biayanya.
-       Carrefour dengan membeli dalam jumlah besar dan langsung ke pabrik sehingga mampu menawarkan barang dengan harga lebih murah dan juga carefour menerapkan kerjasama dengan kartu kredit  dan terpenting carefour menyediakan fasilitas cash back(jaminan uang kembali) jika ada entitas lain  yang menawarkan harga lebih murah.
2      diferensiasi :
-       Sabun asepso mengkhususkan pada perawatan kulit bermasalah.  
-       Tune Hotel menyediakan pelayanan yang terkostumisasi yang diinginkan pelanggan
3.    focus :
-       Medela memfokuskan diri dalam menyediakan peralatan bayi ( breast pump, botol asi) dan memiliki keunggulan karena bisa membeli spare part secara terpisah.
-       Klik it mengkhususkan dalam produk stop kontak yang rapi dan efisien.

III.            Apa yang dimaksud oleh Porter bahwa suatu strategi yang baik akan bertumpu pada aktivitas yang unik? berikan contohnya.
Strategi ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yaitu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan kompetitif ini perusahaan harus bisa menjadi berbeda dengan rivalnya. Diferensiasi dengan perusahaan lain ini dicapai dengan penggunaan suatu set dari aktifitas-aktifitas unik yang berbeda dengan aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan lain. Sehingga strategi yang baik adalah yang mampu memberikan keunggulan kompetitif melalui penggunaan aktifitas yang unik.
Contohnya : Tune Hotel memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan hotel-hotel lain. Ketika hotel-hotel lain bersaing menyediakan full service namun tune hotel memilih untuk menyediakan pelayanan sesuai permintaan pelanggan.

IV.           Jelaskan apa yang dimaksud oleh Porter dengan tulisannya: Posisi strategik yang langgeng membutuhkan trade-offs  dan sebagai konsekuensinya akan membatasi produk yang akan ditawarkan.
Dengan memiliki aktifitas yang unik suatu perusahaan dapat memperoleh posisi strategisnya tetapi ini tidak akan berjalan lama. Karena para pesaing akan segera mempelajari dan kemudian melakukan imitasi atas aktifitas yang dijalankan tersebut. Untuk dapat terlindung dari para pengikut dan peniru, perusahaan perlu melakukan trade-offs atau melakukan fokus pada aktifitas yang menghasilkan suatu produkyang bernilai tertentu dan tidak memilih untuk melakukan aktifitas untuk menghasilkan produk lainnya. Fokus ini menyebabkan standar produk dari perusahaan tersebut menjadi sesuai kelas yang dipilihnya, terbatas dan konsisten. Konsistensi ini melahirkan konsumen yang fanatik dan menyebabkan sulitnya pesaing untuk menyalip posisi strategis dari perusahaan tersebut.  Dalam trade-offs ini opportunity costnya sangat tinggi, harus ada yang dikorbankan untuk mencapai suatu tujuan.

V.            Jelaskan apa yang dimaksud oleh Porter bahwa ketepatan pemilihan strategi (strategy fit) akan menghasilkan sustainable competitive advantage. Berikan contoh fit pada perusahaan di Indonesia.
Strategy fit menitik beratkan pada ketepatan pemilihan aktifitas-aktifitas yang dilakukan dengan membentuk suatu hubungan yang saling terkait antar aktifitasnya baik itu saling mengurangi cost maupun meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan. Ini menyebabkan suatu keterkaitan yang sangat kuat dan dorongan untuk menggunakan operasi yang efektif yang memperkecil kemungkinan imitasi proses bisnis secara menyeluruh dari pesaing. Sehingga, perusahaan tersebut memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Contoh pada perusahaan di Indonesia adalah San Diego Hills, perusahaan yang bergerak pada industri properti ini melakukan differensiasi dengan memilih pada properti pemakaman, ia juga melakukan pengerucutan pasar pada kalangan menengah ke atas dengan harga milyaran rupiah, dalam bisnisnya San Diego Hills memberikan layanan rumah duka, proses persemayaman hingga pemakaman, perawatan dan bahkan menjadikan pemakaman senyaman tempat wisata. San Diego juga tidak perlu mengeluarkan biaya iklan yang sangat besar karena ia secara tidak sengaja terbantu dengan banyaknya tokoh yang dimakamkan di sana yang diliput di dalam berita di televisi nasional.

VI.           Apakah Anda setuju dengan pendapat Porter bahwa Jepang tidak memiliki strategi? Apakah ada yang aneh dari pendapat Porter?  Tidakkah pendapat itu cenderung terlalu menyederhanakan analisis dan justru kontradiktif dengan sebagian besar isi artikelnya sendiri? Berikan argumentasi.
Berdasarkan pernyataan yang dipaparkan oleh Porter, kami setuju dengan pendapat tersebut bahwa Jepang tidak memiliki strategi. Strategi sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang sustainable akan selalu berusaha menciptakan perbedaan perbedaan antar perusahaan. Di Jepang perusahaan mengandalkan operasi yang efektif kemudian selalu terjadi saling mengimitasi, tidak dilakukan pemilihan focus pasar dan trade off ini menuju pada homogenisasi ini berarti sebagian besar perusahaan di sana tidak melakukan strategi sesuai yang digambarkan Porter. Tetapi dslam paparannya Porter melakukan penyederhanaan analisa, ia tidak memberikan data, fakta dan sumber yang jelas untuk mendukung pendapatnya meski ia tidak bertentangan dengan keseluruhan ini dari artikelnya sendiri.
Dalam hal ini Porter mencoba menjelaskan bahwa Jepang tidak bisa membedakan antara strategi dan OE. Pendapatnya mengenai kurangnya strategi yang dimiliki oleh Jepang dikaitkan dengan industri Jepang yang saling meniru dan semakin homogen. Sebenarnya pendapat Porter mengenai Jepang pada teks tersebut tidak didukung dengan data, fakta dan sumber sehingga analisisnya sulit untuk dipertanggungjawabkan meski tidak bertentangan dengan isi artikel yang ia susun. Ia tidak menyajikan fakta-fakta yang bisa membuktikan penurunan profit dan semakin homogennya industri.
Next time pengen bahas tentang si porter lagi…mohon diingetin ya J

Lanjut…Mata kuliah ke dua  yaitu seminar pemberantasan korupsi….ibunya kereeen banget, T.O.P banget deh.tugasnya seru…nanti kita ditugasin buat sosialisasiin pemberantasan korupsi ke public utamanya siy ke anak sekolah/TK terus buat kliping untuk berita setiap hari…terus nulis catatan J
Hmm…
Hari ini kuliahnya yang masuk Cuma Audit Keuangan dan Kinerja, yang ngajar pak Mukhlas… Bapaknya down to earth banget, sukak deh.. J
Lanjut besokkk ya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar